Kualitas pelatih Indonesia juga diakui di dunia dan banyak pelatih Indonesia melanglangbuana ke berbagai negara. Mereka dipercaya memoles para pemain bulutangkis, seperti di India, Thailand, Jepang, hingga Singapura. Mereka berhasil mendongkrak dan menyuguhkan prestasi bulutangkis di negara-negara tersebut.
Lin Dan, dan ganda putra Cai Yun/Fu Haifeng asal China merupakan didikan pelatih legendaris Indonesia kelahiran Lampung. Tong Sin Fu yang kini berusia 78 tahun akhirnya menyeberang pindah kewarganegaraan ke China karena ditolak pengajuannya untuk menjadi WNI. Padahal dari tangan dinginnya, lahir para pebulutangkis hebat seperti Ardy B. Wiranta, Hariyanto Arbi, Alan Budikusuma, dan Susy Susanti yang mendominasi sektor tunggal putra dan putri dunia.
Lee Chong Wei atlet bulutangkis Malaysia merupakan didikan pelatih Indonesia Hendrawan. Pada 2010, Hendrawan menerima tawaran dari Asosiasi Bulutangkis Malaysia (BAM) untuk melatih di sana. Sembilan tahun dia dipercaya memoles para pemain bulutangkis Malaysia dan pernah dipercaya melatih pemain legendaris Malaysia yang sudah pensiun, Lee Chong Wei. Hendrawan berperan besar dalam kebangkitan Lee Chong Wei setelah kena kasus doping. Peringkat Lee Chong sempat terjun bebas, namun perlahan bisa kembali menembus papan atas dunia.
Ratchanok Intanon dan ganda campuran Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai asal Thailand merupakan didikan pelatih Indonesia Rexy Mainaky yang menjadi pelatih tim bulutangkis Thailand hingga sekarang. Di Thailand, Rexy mencetak banyak pemain hebat yang kini menembus papan atas dunia. Rexy pernah melatih di Inggris yang menyabet medali perak Olimpiade 2004 lewat ganda campuran Gail Emms/Nathan Robertson. kemudian dikontrak oleh Badminton Association of Malaysia (BAM) sebagai pelatih ganda putra Koo Kien Keat/Tan Boon Heong.
Saina Nehwal pebulu tangkis India masuk ke jajaran elite sektor tunggal putri dunia berkat andil pelatih Indonesia. Atik Jauhari merupakan pelatih bertangan dingin di Indonesia. Di India dia sebagai pelatih kepala bulu tangkis India pada 2009-2010. Dia memiliki sederet anak didik dengan catatan prestasi kelas dunia. Liem Swie King, Icuk Sugiarto, Hastomo Arbi dan Eddy Kurniawan pernah menjadi pemain asuhan Atik di era 80-an. Sementara pada nomor ganda, Atik pernah menangani Tjun Tjun/Johan Wahyudi dan Bobby Ertanto/Hadibowo. Atik Jauhari mengundurkan diri dari pelatnas Indonesia pada 2006 karena merasa gagal di SEA Games 2005 dan tak lolos kualifikasi Piala Uber. Atik Jauhari kemudian berpetualang ke mancanegara seperti Swedia, Thailand dan India.
Srikant Kidambi pemain tunggal putra andalan India yang meraih banyak kesuksesan sepanjang 2017 pernah ditangani pelatih asal Indonesia Mulyo Handoyo. Kini Mulyo memulai tugas barunya sebagai pelatih kepala tim bulutangkis Singapura sejak Februari 2018. Kedatangan Mulyo mendapat sambutan hangat dari insan bulutangkis Singapura. Para pebulutangkis Singapura pun menunjukkan kemajuan sejak ditangani Mulyo, satu di antaranya Loh Kean Yew. Sang pemain pernah membuat Chou Tien Chen kerepotan di perempat final Chinese Taipei Terbuka 2019, serta pernah mengalahkan Lin Dan (China) di Thailand Masters.
Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty mencuri perhatian setelah melesat ke final Prancis Terbuka 2019, meski kalah dari ganda Indonesia, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon. Di balik pencapaian apik ganda India tersebut ternyata ada sosok pelatih asal Indonesia, Flandy Limpele yang berperan besar memoles mereka menjadi runner Prancis Terbuka 2019. Hasil di Prancis Terbuka menjadi pencapaian tertinggi Rankireddy/Shetty sebagai pasangan. Ini kali pertama mereka berhasil menembus final turnamen BWF Super 750. Bahkan, mereka menjadi ganda putra India pertama yang melakukannya. Flandy Limpele digaet oleh tim nasional bulutangkis India untuk memoles sektor ganda.
Para Atlet Bulutangkis Dunia asal Jepang pun tak lepas dari sentuhan pelatih Indonesia. Kebangkitan bulutangkis Jepang belakangan tak lepas dari kerja keras pelatih indonesia Rionny Mainaky. Ia adalah salah satu anggota keluarga Mainaky yang juga pernah menjadi pebulutangkis nasional. Selain menangani klub, Rionny juga dikontrak oleh timnas bulutangkis Jepang. Pada Maret 2019, Rionny Mainaky menerima tawaran PBSI untuk kembali ke Indonesia dan didapuk menjadi pelatih tunggal putri pelatnas.
Ganda Putra Malaysia dilatih Paulus Firman juga menerima tawaran BAM untuk melatih tim bulutangkis Malaysia. BAM menggaet Firman dengan misi khusus untuk memperkuat sektor ganda putra. Paulus Firman memulai kiprahnya di Malaysia mulai 1 April 2018 dan masih bertahan sampai sekarang. Sebelumnya, Paulus Firman juga pernah melatih di Negeri Jiran itu pada 2013, tapi hanya bertahan selama 10 bulan. Saat itu, dia kemudian menerima pinangan untuk melatih tim bulutangkis Filipina.
Laura Sarosi menjadi pemain bulutangkis Hungaria pertama yang tampil di ajang Olimpiade untuk kedua kalinya. Sebelumnya ia tampil di Olimpiade Rio 2016 dan kembali tampil di Olimpiade Tokyo 2020. Ia saat ini berada di peringkat ke-74 tunggal putri dunia. Sedangkan pada World Tour Ranking menempati posisike-48 dan menjadi salah satu pemain andalan dari Hungaria. Siapa sangka pebulutangkis cantik asal Hungaria, Laura Sarosi ini merupakan anak didik pelatih Indonesia, Didi Purwanto yang menjadi kepala pelatih di Tisza Tollas SE, Szeged, Hungaria.
Lianne Tan yang lahir di Bilzen, Belgia pada 20 November 1990 adalah pemain bulu tangkis putri berkewarganegaraan Belgia yang memiliki darah Indonesia. Dia memiliki keturunan Indonesia dari sang ayah yaitu Henk Tan asal Bandung. Sedangkan ibunya berdarah Belgia dan saat ini dia menetap di Bilzen, Belgia. Selain itu Lianne Tan dilatih oleh pelatih asal Indonesia kelahiran Jakarta yaitu Indra Bagus Ade Chandra.
Thet Htar Thuzar adalah pemain bulu tangkis putri berkewarganegaraan Myanmar. Ia diproyeksikan merupakan pemain bulu tangkis pertama yang akan mewakili Myanmar pada Olimpiade yaitu pada Olimpiade Musim Panas 2020 di Tokyo Jepang. Thet Htar Thuzar, pebulutangkis Myanmar pertama yang akan berpartisipasi di Olimpiade ini mengungkapkan peran pelatih Indonesia di balik keberhasilannya tampil di Olimpiade 2020. Pelatih Indonesia yang ada di federasi saat ini menyarankannya untuk mencoba Olimpiade 2020.
Kevin Haroldo Cordón Buezo (lahir 28 November, 1986) adalah pemain bulu tangkis putra berkewarganegaraan Guatemala. Ia diproyeksikan akan mewakili Guatemala pada Olimpiade Musim Panas 2020 yang akan digelar di Tokyo, Jepang. Dia memenangkan dua gelar tunggal putra di Pan American Games, tiga gelar di Kejuaraan Pan Am (2 di tunggal dan 1 di ganda), dan enam gelar di Amerika Tengah dan Karibia Games (4 di tunggal dan 2 di ganda). Dia adalah Olympian empat kali untuk Guatemala yang berpartisipasi di Olimpiade Beijing 2008, Olimpiade London 2012, Olimpiade Rio 2016 dan juga di Olimpiade Tokyo 2020.
Sosok Kevin Cordon tengah menyedot perhatian besar dari publik. Pasalnya, pebulu tangkis asal Guatemala itu berhasil menembus babak perempatfinal Olimpiade Tokyo 2020. Di balik kesuksesannya itu, ternyata ada peran pelatih Indonesia yang berkontribusi mendidiknya menjadi pemain hebat. Penampilan Kevin Cordon bisa dibilang melebihi ekspektasi kala mentas di Olimpiade Tokyo 2020. Di babak penyisihan grup, pebulu tangkis berusia 34 tahun itu meraih dua kemenangan sekaligus secara straight game, melawan NG Ka Long Angus (Hong Kong) dan Lino Munoz (Meksiko).
Kevin Cordon menembus babak perempatfinal, kemenangan ini juga membawanya merengkuh prestasi terbaik di Olimpiade. Di balik sederet kesuksesan Cordon, ternyata ada sosok pelatih Indonesia yang berjasa mendidiknya. Hal itu diungkap oleh Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri Pengurus Pusat PBSI, Bambang Roedyanto. Lewat cuitannya di Twitter, Koh Ruddy -sapaan akrab Bambang Roedyanto- membeberkan sejumlah fakta terkai Kevin Cordon. Pemain asal Guatemala itu dilatih oleh orang Indonesia bernama Khadafi.