Ratri Wulandari lahir di Karawang 8 mei 2002 dari pasangan Parwadi dan Murningsih adalah pemain bola voli wanita Timnas Indonesia. Ratri memiliki seorang kakak perempuan yang bernama Dian Purwaningtyas. Ia sudah mulai menggeluti dunia voli dari sejak masa kanak-kanak. Awal mula Ratri terjun ke dunia voli adalah karena dorongan orangtuanya. Ratri Wulandari menjadi pelapis dari bomber andalan Bandung Bank BJB. Ratri yang sejak tahun lalu menjadi punggawa BJB memiliki segala kelebihan yang harus dimiliki oleh seorang open spiker. Memiliki pukulan keras dan jump serve menukik, ia juga memiliki lompatan yang tinggi dengan postur badannya 177cm. Bahkan, pada ajang kejurnas junior tahun lalu, Ratri menjadi pemain terbaik dan membawa JWS Minahasa juara di Yogyakarta.
Profil Ratri Wulandari :
Nama Lengkap : Ratri Wulandari
Tempat Tanggal Lahir : Karawang 8 mei 2002
Orangtua : Parwadi (Ayah) dan Murningsih (Ibu)
Saudara : Dian Purwaningtyas (Kakak)
Sekolah : SMAN 27 Bandung Kelas X
Klub : Amatir (JWS Minahasa) dan Profesional (Bandung Bank BJB)
Prestasi : Pemain Terbaik Ramadhan cup KU-99 th 2017 dan Kejurnas Junior Antar Klub U17 Tahun 2017
Pada usia 14 tahun Ratri sudah mulai ikut Proliga bersama Bandung Bank BJB. Saat itu dirinya yang masih sangat muda mendapatkan banyak pengalaman berharga dari para seniornya di BJB. Sehingga pada ajang kejurnas junior tahun 2017 di Yogyakarta, Ratri mendapatkan penghargaan sebagai pemain terbaik turnamen tersebut. Untuk mencapai level proliga seperti sekarang ini Banyak suka duka yang ia lalui. Hal yang membuat dirinya tetap betah menggeluti dunia voli adalah karena dengan olahraga voli dirinya bisa menambah banyak teman, pengalaman dan prestasi serta dapat membanggakan kedua orangtuanya. Namun rasa bosan dan jenuh terkadang menghinggapi dirinya. Rutinitas latihan yang berat dan monoton kadang membuatnya lelah. Selain bermain voli, Ratri juga hobi berburu kuliner, jalan-jalan dan bernyanyi serta joged.
Pada ajang PON 2016 di Jawa Barat Ratri belum bisa memperkuat tanah kelahirannya Jawa Barat, hal ini karena masih banyaknya para seniornya yang memperkuat jabar. Sebut saja Amalia Fajrina, Legisya Nurasia. Ia Bertekad pada ajang PON mendatang agar bisa memperkuat tanah kelahirannya. Saat ditanya apakah dirinya sering ikut turnamen tarkam, Ratri menjawab tidak pernah karena dilarang oleh sang pelatih. Ia mengatakan bahwa pelatih hanya membolehkan ikut jika diambil dalam satu paket tim.
Harapan kedepannya Ratri ingin bisa memperkuat tim nasional Indonesia. Ratri juga ingin bisa mengikuti kejuaraan bertaraf nasional dan Internasional untuk menambah pengalaman serta bisa membanggakan kedua orangtuanya.