Kejutan dari Para Atlet di Olimpiade Tokyo 2020

Biografi Para Atlet di Olimpiade Tokyo 2020 yang memberikan KejutanOlimpiade Tokyo 2020 digelar pada 23 Juli hingga 8 Agustus 2021 di Tokyo, Jepang. Olimpiade Tokyo 2020 yang digelar tahun 2021 telah lama menuai polemik di kalangan masyarakat Jepang. Pelaksanaannya di tengah pandemi Covid-19 membuat banyak orang khawatir.

Korea Utara menjadi negara pertama yang menarik diri dari ajang multievent itu pada April 2021 lalu, disusul Guinea menjadi negara kedua yang mundur dari Olimpiade Tokyo 2020. Selain masih masa pandemi, cuaca ekstream udara panas pun jadi ujian berat para atlet yang tengah berlaga.

Badai topan diperkirakan tiba di Jepang yang dikhawatirkan akan mengganggu setidaknya beberapa cabang olahraga. Bagi para peselancar di pantai Tsurigasaki, Badai Tropis Nepartak ini sebenarnya dapat meningkatkan persaingan selama tidak mengenai pantai secara langsung. Namun badai akan terasa berbeda bagi pemain dari negara lain yang belum terbiasa dengan kondisi tersebut. 

Meski Olimpiade Tokyo 2020 digelar dengan penuh hambatan, namun banyak kejutan tercipta selama digelarnya ajang ini. Berikut berbagai kejutan yang terjadi di ajang Olimpiade Tokyo 2020 yang digelar di Jepang :

1. Hend Zaza akan menjadi atlet termuda yang tampil di Olimpade Tokyo 2020. Usianya baru 12 tahun dan Zaza tampil mewakili Suriah di cabang tenis meja kategori tunggal putri.

2. Mary Hanna mencatatkan rekor menjadi atlet tertua yang tampil di Olimpiade Tokyo 2020 dengan usia 66 tahun. Atlet berkuda asal Australia ini merupakan nenek dua anak yang menjadi atlet kedua yang pernah tampil di Olimpiade setelah Lorna Johnstone. 

3. Yang Qian penembak asal China menjadi peraih medali emas pertama Olimpiade Tokyo 2020 setelah atlet menembak tersebut berhasil menjadi juara pada nomor menembak 10 meter Air Rifle putri. 

4. Momiji Nishiya yang masih berusia 13 Tahun menjadi Atlet Peraih Medali Emas Termuda di Olimpiade Tokyo 2020. Atlet skateboard Jepang ini sukses menyabet medali emas pada Senin, 26 Juli 2021 dan menjadi atlet peraih medali emas termuda di Olimpiade Tokyo 2020.

5. Caeleb Remel Dressel adalah perenang gaya bebas dan kupu-kupu Amerika yang berspesialisasi dalam acara sprint. Di olimpiade tokyo 2020 Caeleb meraih medali emas cabang renang pada nomor 50 m gaya bebas, 100 m gaya bebas, 100 m gaya kupu-kupu, 4x100 m gaya bebas estafet, dan 4x100 m gaya ganti estafet putra.

6. Ahmed Hafnaoui pemuda belia 18 tahun asal Tunisia  mencatat prestasi mencengangkan usai meraih medali emas dari cabang olahraga renang nomor 400 meter gaya bebas putra di Olimpiade Tokyo 2020. Dia mengalahkan para atlet juara dunia yang sudah sarat pengalaman.

7. Flora Duffy berusia 34 tahun adalah atlet Triatlon Bermuda yang meraih medali emas perdana cabang triathlon nomor individu putri Olimpiade Tokyo 2020. Dia menjadi penyumbang medali emas untuk negara berpenduduk 60 ribu orang itu, dari 2 atlet yang dikirimnya.

8. Oksana Aleksandrovna Chusovitina yang lahir 19 Juni 1975 adalah seorang pesenam Olimpiade yang berkompetisi untuk Uni Soviet, Uzbekistan, dan Jerman. Perjalanan panjang Oksana Chusovitina akhirnya berakhir. Mengikuti delapan Olimpiade, atlet asal Uzbekistan itu memutuskan pensiun di usia 46 tahun. Chusovitina meninggalkan dunia yang dicintainya usai gagal masuk final nomor kuda lompat putri cabang olahraga senam Olimpiade Tokyo 2020. 

9. Hidilyn Francisco Diaz adalah atlet angkat besi yang berasal dari Filipina yang ikut ajang Olimpiade Tokyo 2020. Dia merupakan wanita pertama Filipina yang memenangkan medali emas pada Olimpiade untuk negaranya, sejak awal negara tersebut ikut ajang Olimpiade. 

10. Kevin Haroldo Cordón Buezo (lahir 28 November, 1986) adalah pemain bulu tangkis putra berkewarganegaraan Guatemala. Ia diproyeksikan akan mewakili Guatemala pada Olimpiade Musim Panas 2020 yang akan digelar di Tokyo, Jepang. Dia adalah Olympian empat kali untuk Guatemala yang berpartisipasi di Olimpiade Beijing 2008, Olimpiade London 2012, Olimpiade Rio 2016 dan juga di Olimpiade Tokyo 2020.

11. Lianne Tan yang lahir 20 November 1990 adalah pemain bulu tangkis putri Belgia berdarah Indonesia. Ayahnya yaitu Henk Tan orang Bandung keturunan China dan Ibunya Belgia. Lianne Tan dilatih Indra Bagus Ade Chandra tim pelatih nasional di Belgia.

12. Thet Htar Thuzar yang lahir di Yangon, Myanmar, 15 Maret 1999; umur 22 tahun adalah pemain bulu tangkis putri berkewarganegaraan Myanmar. Ia diproyeksikan merupakan pemain bulu tangkis pertama yang akan mewakili Myanmar pada Olimpiade yaitu pada Olimpiade Musim Panas 2020 di Tokyo Jepang. 

13, Setyana Mapasa yang lahir di Minahasa, 15 Agustus 1995 adalah pemain bulu tangkis Indonesia (1995-2014), dan sekarang membawa bendera Australia (2014-sekarang) dalam ajang Olimpiade Tokyo 2020. Dia berpasangan dengan Gronya Somerville di ganda putri dan Sawan Serasanghe di ganda campuran.

14. Ade Resky Dwicahyo yang lahir di Kendari, Sulawesi Tenggara, 13 Mei 1998 adalah pemain bulu tangkis Azerbaijan yang dulunya merupakan pemain bulu tangkis Indonesia. Kini dia mewakili Azerbaijan pada Olimpiade Musim Panas 2020 yang akan diselenggarakan di Tokyo, Jepang.