Keputusan menjadi panahan membuahkan berbagai prestasi. Di SEA Games 2013 dia meraih medali emas dan di SEA Games 2015 dia meraih medali perak. Pada SEA Games Kuala Lumpur 2017 misalnya, Diananda membawa pulang dua medali emas dan satu medali perak. Medali emas Diananda diperoleh dari nomor recurve perorangan dan campuran, sedangakan medali perak dari beregu putri. Itu merupakan prestasi terbaiknya selama ini. Diananda Choirunisa lolos ke ajang Olimpiade Tokyo 2020 setelah meraih medali perak pada Asian Games 2018. Atlet panahan yang menempati posisi ke-159 dunia menurut laman Worldarchery ini bakal berjuang di Olimpiade Tokyo 2020.
Berbagai prestasi lain juga ditorehkan perempuan kelahiran Surabaya ini. Pada turnamen International Event Circuits 2018 di Bangkok, ia berhasil meraih satu medali perak dan satu medali perunggu. Pada tahun yang sama, Diananda juga sukses memeroleh medali perunggu Kejuaraan Dunia di Shanghai, China. Pada SEA Games Manila 2019, Sayangnya Diananda Choirunisa tak mampu meraih medali untuk nomor perseorangan. Dia hanya meraih medali perak bersama Riau Ega dari nomor recurve campuran dan meraih medali perunggu nomor recurve beregu putri bersama Titik Kusumawardani dan Linda Lestari.
Setelah SEA Games Manila 2019, Diananda Choirunisa sempat membatalkan pernikahan untuk mentas di Olimpide Tokyo 2020 yang berlangsung tahun ini. Bukan hanya menunda pernikahan, Diananda juga menolak tawaran kontrak sponsor usai SEA Games Manila 2019 karena ingin konsentrasi di Olimpiade. Diananda memiliki motto hidup yang selalu ia pegang. "Jika saya punya satu alasan untuk menyerah, saya selalu ingat, saya punya beribu-ribu alasan untuk tetap terus berjuang".