Tiga tahun setelah merebut gelar juara dunia, Verawaty sempat vakum dari bulu tangkis. Ia vakum sampai tahun 1985, lalu kembali bertanding pada 1986. Setelah comeback, Vera turut membawa Indonesia meraih gelar Piala Sudirman 1989. Ini merupakan gelar Piala Sudirman pertama dan terakhir Indonesia hingga saat ini. Kala itu, Verawaty Fajrin tampil di Piala Sudirman bersama Susy Susanti, Eddy Hartono, Rudy Gunawan, Yanti Kusmiati dan Eddy Kurniawan. Tahun 1989 sekaligus menjadi kiprah terakhir Verawaty Fajrin di pentas bulu tangkis internasional.
Verawaty Fajrin berjuang melawan kanker paru-paru yang ia derita sejak Maret 2020. Pada September tahun lalu, Vera dibawa ke RS Dharmais untuk mendapatkan perawatan. Vera sempat harus menunggu di ruang transit RS Dharmais, sebelum ditempatkan di ruang VIP dan ditangani oleh dokter spesialis. Setelah berjuang melawan kanker selama lebih dari setahun terakhir, Verawaty mengembuskan napas terakhir pada Minggu (21/11/2021). Verawaty Fajrin akan dimakamkan di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan, pada Minggu siang ini. Verawaty meninggalkan goresan tinta emas bagi bulu tangkis Indonesia. Kini, sang legenda telah beristirahat dengan tenang. Selamat jalan, pahlawan bulu tangkis Indonesia.
Kabar duka menghampiri bulu tangkis Indonesia. Sang legenda, Verawaty Fajrin, meninggal dunia. Kabar Verawaty Fajrin meninggal dunia disampaikan oleh PBSI melalui rilis resmi pada Minggu (21/11/2021) pagi WIB. Verawaty Fajrin meninggal dunia pada usia 64 tahun. Verawaty berpulang setelah sempat menjalani perawatan akibat penyakit kanker paru-paru. Verawaty, juara dunia bulu tangkis 1980, meninggalkan sang suami, Fadjriansyah Bidoen, seorang anak dan dua cucu.
Pada masa jayanya, Verawaty Fajrin adalah salah satu pebulu tangkis terhebat yang dimiliki Indonesia. Postur tubuh tinggi (178 cm) dan tegap sangat mendukung kiprah Vera, sapaan akrabnya, di bulu tangkis. Saat masih aktif bermain, Verawaty turun di tiga nomor sekaligus yaitu tunggal putri, ganda putri, dan ganda campuran. Hebatnya, Vera sukses meraih gelar juara di tiga nomor tersebut. Di sektor ganda, pemain-pemain yang pernah berpasangan dengan Verawaty adalah Imelda Wigoena, Ivanna Lie, Yanti Kusmiati, Bobby Ertanto, dan Eddy Hartono.