Hilda Cristina Blandina Silubun Kempo Papua Barat

Biografi Hilda kristina Blandina Silubun Kempo Papua BaratHilda Cristina Blandina Silubun merupakan salah satu atlet kempo Papua Barat, yang lolos ke PON XX Papua, bertekad memberikan yang terbaik. Hilda yang bermain di kelas 50 kg putri, saat ini mempersiapkan diri untuk tampil di multi event 4 tahunan tersebut. “Kami (atlet) tentu berusaha memberikan yang terbaik dari sebelumnya dan maksimal untuk tampil di PON Papua. Soal medali itu menjadi urusan Tuhan yang penting kita berusaha saja,”ujar dia Senin (14/9/2020).

Pengalaman saat tampil di PON Riau tahun 2012 dan Jawa Barat tahun 2016, menjadi pelajaran agar tidak gagal lagi. Hilda siap bersaing ketat dengan atlet unggulan daerah lain. Baginya semua memiliki kans untuk meraih medali. “Semua punya kans yang sama, tinggal bagaimana persiapan yang dilakukan masing-masing daerah. Yang penting fisik, mental taktik dan strategi atlet benar-benar siap,” ungkapnya.<p>Ia mengaku Kalimantan Timur menjadi pesaing berat karena di kualifikasi PON menjadi lawan di final. Begitu juga atlet tuan rumah Papua. Cabang kempo memastikan 2 atlet lolos ke PON XX Papua dan saat ini menjalani pemusatan latihan di Sorong.  

Atlet kontingen Papua Barat Hilda Cristina Blandina Silubun berhasil meraih medali emas pada cabang olahraga (cabor) Kempo, di nomor randori perorangan putri kelas 50 kg. Cristina mampu mengalahkan lawannya, Marta Firly, asal Jawa Timur dengan skor 5:0, di STT Gidi, Kabupaten Jayapura, Rabu (13/10/2021). Cristina menilai, kemenangannya tersebut harus susah payah ia raih karena lawan yang dihadapi tidaklah mudah. Tapi berkat kerja keras dan persiapan yang matang akhirnya dia mampu meraih medali emas. “Sebenarnya kalau mau bilang persiapan ya semua punya persiapan, namun Puji Tuhan dengan strategi dan latihan yang pelatih berikan saya bisa lakukan itu (meraih medali emas). Dia mengaku, mempersembahkan medali emas tersebut untuk kado ulang tahun provinsi Papua Barat yang jatuh pada tanggal 12 Oktober. “Medalinya saya persembahkan untuk ulang tahun Papua Barat, dan juga Tuhan serta keluarga,” tambahnya. 
  
Sementara itu pada hari terakhir cabor Kempo, total ada 6 kelas yang di pertandingkan. 5 kelas lainnya yakni, perorangan putra kelas 60 kg, antara Erasmus Naris dari Bali harus mengakui keunggulan Lazim Djati asal  NTT. Diperorangan putri kelas 55 kg, atlet Aceh Maisarah raih kemenangan atas lawannya Siska dari NTT. Lalu perorangan putra kelas 65 kg, Fredic Julianto asal Banten dikalahkan Maulana Mursyid dari Riau. Pada perorangan putri kelas 60 kg, Desi Jakal Kalimantan Selatan juga harus mengakui keunggulan Rini Kurniati dari NTT. Sedangkan perorangan putra kelas 70 kg, yang mempertemukan Ari Pramanto Sumatera Barat dan Julifan Prastyo dari Papua Barat, medali emas di raih Ari Pramanto.