Hidilyn Diaz adalah anak kelima dari enam bersaudara dari pasangan Eduardo dan Emelita Diaz. Ayahnya adalah seorang pengemudi sepeda roda tiga sebelum menjadi petani dan nelayan. Dia tumbuh ingin menjadi bankir dan mencoba beberapa olahraga, seperti bola basket dan bola voli. Sepupunya, Allen Jayfrus Diaz, mengajarinya dasar-dasar angkat besi.
Dia menghadiri Universidad de Zamboanga di mana dia mengejar gelar sarjana dalam ilmu komputer . Namun, Diaz berhenti kuliah sebagai mahasiswa reguler tahun ketiga karena dia menemukan gelarnya tidak cocok untuknya. Dia juga mengklaim bahwa itu mengganggu pelatihannya. Setelah sukses di Olimpiade 2016, Diaz memutuskan untuk melanjutkan pendidikan tinggi dan berniat mengejar gelar terkait olahraga di Manila.
Pada Januari 2017, Diaz menerima beasiswa untuk belajar manajemen bisnis di De La Salle-College of Saint Benilde. Pada tahun 2018, Diaz mengambil cuti untuk sekolahnya karena dia fokus pada Persiapan Olimpiade setelah memenangkan Asian Games. Pada tahun 2020, Diaz telah mendaftar kembali ke kelas online sejak Olimpiade Musim Panas ditunda hingga Juli 2021.
Filipina mendapatkan medali emas pertama sejak keikutsertaan mereka di Olimpiade pada 1924. Emas pertama Filipina di ajang Olimpiade disumbangkan oleh lifter, Hidilyn Diaz. Diaz menjadi yang terbaik pada cabang angkat besi nomor 55kg putri dalam pertandingan yang digelar di Tokyo International Forum, Selasa (26/7/2021). Diaz mencatatkan total angkatan 224 kg dari 97kg di angkatan snatch dan 127kg di clean & jerk. Torehan ini juga menjadi rekor baru di Olimpiade.
Diaz mengungguli catatan lifter China, Liao Qiuyun yang membuat total angkatan 223kg (97 kg di snatch dan 126 di clean & jerk). Liao Qiuyun harus rela dengan raihan perak. Sementara, perunggu menjadi milik atlet Kazakhstan, Zulfiya Chinshanlo yang membuat total angkatan 213kg (90kg di snatch dan 123 di clean & jerk). Diaz tampak begitu terharu dengan capaiannya ini. Wanita 30 tahun menangis di podium saat menyanyikan lagu kebangsaan Filipina usai meraih emas.
Capaian ini membuat Diaz saat ini menjadi satu-satunya atlet Filipina yang mampu meraih dua medali di Olimpiade. Sebelumnya, ia mampu meraih perak di Olimpiade 2016. Tambahan emas dari Diaz membuat Filipina total telah mengumpulkan 11 medali sejak pertama kali ikut serta di Olimpiade pada 1924. Rinciannya adalah satu medali emas, tiga perak dan tujuh perunggu. Untuk di Olimpiade Tokyo 2020 sendiri, Filipina saat ini mengumpulkan satu emas dan satu perunggu. Filipina menempati posisi ke-16 dalam klasemen medali.