Ezra Harm Ruud Walian (lahir 22 Oktober 1997; umur 21 tahun) adalah pemain sepak bola keturunan Indonesia yang bermain untuk tim muda Almere City FC. Ia berposisi sebagai striker. Ayahnya bernama Glenn Walian berasal dari Manado, Indonesia sedangkan ibunya Linda Bos merupakan warga asli Belanda. Ezra Walian telah menandatangani kontrak profesional bersama Ajax Amsterdam dengan durasi 4 tahun hingga 30 Juni 2017. Pemain ini sangat mencintai tanah leluhurnya Indonesia di mana hampir setiap tahun dirinya mengunjungi Indonesia terutama Manado yang merupakan daerah asal ayahnya. Bahkan pada tahun 2013 Ezra Walian diundang langsung oleh Gubernur provinsi Sulawesi Utara Sinyo Harry Sarundajang di rumah dinasnya. Pada kunjungan selanjutnya yaitu 8 Juli 2014, Ezra Walian diundang langsung oleh Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia saat itu Roy Suryo.
Di Indonesia selain untuk berlibur di tempat favoritnya yaitu Bali dan Bunaken, Walian sering melakukan kegiatan sosial yang berhubungan dengan dunia sepak bola yaitu dengan menggelar Coaching Clinic di Bandung, Bogor dan Manado serta mengunjungi Panti Asuhan "Mama Sayang" di Jonggol dan Rumah Sakit Khusus Ginjal "Ny.R.A.Habibie" di Bandung. Nama Ezra Walian mulai mencuat saat baru bergabung dengan tim junior Ajax dan langsung bermain di turnamen Lion City Cup Singapore 2012 di mana dirinya membawa Ajax B2 (U-16) menjadi juara dan top skor di turnamen junior yang juga diikuti beberapa tim besar Eropa seperti Manchester City dan FC Porto tersebut. Meski telah bermain dengan timnas Belanda junior, tapi Walian tidak menutup kemungkinan dirinya untuk bergabung dengan timnas Indonesia.
Pemain naturalisasi, Ezra Walian, dipastikan tak bisa membela timnas U-23 Indonesia pada Kualifikasi Piala Asia U-23 2020 di Vietnam. Nama Ezra Walian termasuk ke dalam daftar 30 pemain timnas U-23 Indonesia yang melakoni pemusatan latihan jelang Kualifikasi Piala Asia U-23 2020 di Vietnam. Setelah melewati proses TC, pemain berusia 21 tahun itu ternyata juga masuk ke dalam daftar 24 pemain yang dibawa oleh Indra Sjafri ke Vietnam. PSSI pun mendaftarkan Ezra Walian ke AFC untuk membela timnas U-23 Indonesia di ajang Kualifikasi Piala Asia U-23 2020. Sekitar H-2 pertandingan pertama kualifikasi, AFC meminta kepastian dari PSSI soal status Ezra sebagai pemain naturalisasi. AFC meminta dokumen pendukung Ezra berupa sumpah kewarganegaraan, dekret presiden, atau surat ketetapan lain untuk memastikan.
Namun Ezra pernah bermain untuk timnas U-17 Belanda di Piala Eropa U-17 tahun 2013 lalu. Piala Eropa U-17 itu diikuti oleh Ezra Walian sebelum mengajukan naturalisasi di Indonesia. Atas dasar tersebut, AFC kemudian meminta PSSI untuk memohon persetujuan dari FIFA soal status pemain kelahiran Amsterdam itu. PSSI pun langsung mengirimkan dokumen yang dibutuhkan oleh FIFA (sumpah, decree, pernyataan Ezra, paspor Belanda dan Indonesia) dalam dua versi bahasa, Inggris dan Indonesia. Setelah dikaji, FIFA akhirnya memutuskan bahwa Ezra tak bisa berpindah asosiasi (UEFA ke AFC, red) karena pernah bermain di kompetisi resmi UEFA sebelum dinaturalisasi sebagai WNI.