Tan Joe Hok alias Hendra Kartanegara lahir di Bandung, Jawa Barat, 11 Agustus 1937; umur 84 tahun adalah pemain bulu tangkis Indonesia di era tahun 1950-an hingga 1960-an. Ia adalah putra Indonesia pertama yang menjuarai All England tahun 1959 setelah mengalahkan kompatriotnya, Ferry Sonnevile di final. Tan Joe Hok bersama enam pebulu tangkis Indonesia lainnya merebut Piala Thomas untuk pertama kalinya tahun 1958. Tan Joe Hok bersama dengan Ferry Sonneville, Lie Poo Djian, Tan King Gwan, Njoo Kim Bie, Eddy Jusuf, dan Olich Solihin merupakan perintis Tim Thomas Indonesia yang dikenal sebagai “tujuh pendekar" bulu tangkis tanah air.
Ferry Sonneville atau Ferdinand Alexander Sonneville lahir di Jakarta, 3 Januari 1931 – meninggal di Jakarta, 20 November 2003 pada umur 72 tahun adalah pemain bulu tangkis Indonesia di era tahun 1955-1967an. Ia ikut mendirikan PB PBSI (1951), ikut mendirikan KONI (1966), Ketua Umum KONI (1970), Chef de Mission kontingen Indonesia ke olimpiade (1971), Presiden International Federation Badminton/IBF (1971-1974), dan Ketua Umum PBSI (1981-1985). Ferry juga dikenal sebagai salah satu pelopor seni beladiri Judo dan Jujutsu (Jiu-Jitsu) di Indonesia dan turut mendirikan Jiu-Jitsu Club Indonesia dan sebagai Ketua Umum pada klub tersebut.
Muljadi alias Ang Tjin Siang lahir di Jember, Jawa Timur, 11 September 1942 – meninggal di Malang, Jawa Timur, 14 Maret 2010 pada umur 67 tahun adalah pemain bulu tangkis terkenal Indonesia di era tahun 1964-1973an. Pada masa jayanya, Ia pernah memperkuat Tim Thomas Indonesia sebanyak 4 kali (1964-1973) dan menjadi pemain tunggal yang tak terkalahkan dalam babak Chalenge Round (6-0). Ang Tjin Siang yang kemudian mengganti namanya menjadi Muljadi pada tahun 1967, dikenal sebagai pemain tipe rally yang ulet. Prestasi Ang Tjin Siang dimulai saat pertama kali ikut mempertahankan Piala Thomas 1964. Ia menjadi pemain tunggal ke-tiga setelah Ferry Sonnevile dan Tan Joe Hok.
Rudy Hartono Kurniawan lahir dengan nama Nio Hap Liang di Surabaya, Jawa Timur, 18 Agustus 1949; umur 72 tahun adalah seorang pemain bulu tangkis Indonesia. Ia pernah memenangkan kejuaraan dunia pada tahun 1980, dan Kejuaraan All England selama 8 kali pada tahun 1960-an dan 1970-an. Pada umur 18 tahun, untuk pertama kalinya Rudy memenangkan titel Juara All England dengan mengalahkan Tan Aik Huang dari Malaysia. Setelah itu dia terus memenangkan titel ini sampai dengan tahun 1974. Di ajang Final All England ak jarang Rudy Hartono bertemu lawan dari Indonesia seperti Darmadi, Muljadi, Christian Hadinata, dan Liem Swie King yang bahkan pernah mengalahkannya.
Darmadi atau Wong Pek Sen lahir di Solo, Jawa Tengah adalah pemain bulu tangkis Indonesia yang aktif di era tahun 1970-an. Dalam All England 1969, Darmadi gagal meraih juara setelah di final dikalahkan sesama pemain Indonesia, Rudi Hartono. Berpasangan dengan Minarni Soedaryanto, Darmadi berhasil menjuarai Kanada Terbuka 1969. Selain itu, Darmadi juga turut memperkuat Tim Bulutangkis Indonesia dalam perebutan Piala Thomas 1970 di Kuala Lumpur, Malaysia. Indonesia berhasil menjadi juara untuk ke-empatkalinya setelah di final mengalahkan Malaysia dengan skor 7-2.
Christian Hadinata (Tjhie Beng Goat) (lahir di Sempor, Kebumen, Jawa Tengah, 11 Desember 1949; umur 71 tahun) adalah pemain bulu tangkis Indonesia di era 1970-an hingga 1980-an spesialis ganda. Dia pernah berpasangan dengan Atik Jauhari, Retno Kustiyah, Ade Chandra, Imelda Wiguna, Regina Masli, Lius Pongoh, Icuk Sugiarto, Ivana Lie, Bobby Ertanto, Liem Swie King dan Hadiwibowo susanto. Setelah pensiun, ia berkarier sebagai pelatih dan pengurus Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia.
Ade Chandra atau Zhang Xing Yen (lahir di Jakarta, 4 Februari 1950; umur 71 tahun) adalah mantan pemain bulu tangkis Indonesia. Ia terkenal dengan kecepatan dan permainan bertahannya. Bersama Christian Hadinata dia memenangi berbagai kejuaraan internasional antara tahun 1972 dan 1980, termasuk gelar ganda All England, meskipun di kejuaraan dunia lainnya mereka selalu muncul sebagai nomor dua setelah rekan senegaranya, Tjun Tjun dan Johan Wahjudi. Mereka juga anggota tim juara Thomas Cup Indonesia pada tahun 1973 dan 1976. Pada akhir kariernya dia bersama Christian juga memenangi Kejuaraan Dunia Bulutangkis 1980 di Jakarta.
Liem Swie King lahir di Kudus, Jawa Tengah, 28 Februari 1956; umur 65 tahun adalah seorang pemain bulu tangkis. Dia bermain di dua nomor yaitu tunggal putra dan ganda putra. Liem Swei King mulai menjadi buah bibir sejak dia mampu menantang Rudy Hartono di final All England tahun 1976 dalam usianya yang ke-20. Kemudian Swie King menjadi pewaris kejayaan Rudy di kejuaraan paling bergengsi saat itu dengan tiga kali menjadi juara ditambah empat kali menjadi finalis. Liem terkenal dengan pukulan jumping smash andalannya yang dijuluki sebagai King Smash. Setelah 15 tahun berkiprah, Swie King merasa telah cukup dan mengundurkan diri pada tahun 1988.
Tjun Tjun ialah pemain bulu tangkis putra dari Indonesia yang terkenal sebagai spesialis ganda pada tahun 1970-an. Pada masa jayanya, ia berpasangan dengan Johan Wahjudi, dan berhasil beberapa kali memenangi kejuaraan bulu tangkis paling terhormat pada masa itu, All England. Pasangan Tjun Tjun/Johan Wahjudi dan pasangan lainnya Christian Hadinata/Ade Chandra mendominasi dunia ganda putra. Bersama dengan pemain tunggal Rudy Hartono dan Liem Swie King, tim Indonesia pada tahun hampir tidak terkalahkan antara 1970-1980 dan menjuarai setiap kejuaraan Thomas Cup.
Johan Wahjudi (Ang Joe Liang) lahir 10 Februari 1953 – meninggal 15 November 2019 pada umur 66 tahun adalah seorang mantan pemain bulu tangkis Indonesia. Dia berasal dari Malang, jawa Timur. Meskipun sebelumnya dia bermain di tunggal putra, dia menjadi pemain spesialis ganda putra bersama dengan rekannya Tjun Tjun. Bersama Christian Hadinata/Ade Chandramendominasi dunia ganda putra pada masa itu. begitu pula di sektor tunggal putra, Indonesia memiliki pemain tunggal Rudy Hartono dan Liem Swie King yang sulit ditandingi. Pada masanya tim Indonesia hampir tidak terkalahkan antara 1970-1980 dan menjuarai setiap kejuaraan Thomas Cup.
Lius Pongoh (lahir di Jakarta, 3 Desember 1960; umur 60 tahun) adalah pemain bulu tangkis Indonesia di era 1980-an. Pemain yang mempunyai julukan "Si Bola Karet" karena postur tubuhnya yang pendek dan gemuk (untuk ukuran pemain bulu tangkis) sangat ulet dalam mengejar kok, sempat dianggap habis kariernya setelah selama dua tahun tidak ikut dalam berbagai kejuaraan karena mengalami cedera tulang punggung. Lius kembali tampil gemilang di Indonesia Terbuka 1984 saat ia mengalahkan Liem Swie King di perempat final, Morten Frost Hansen di semi final, dan Hastomo Arbi di final.
Icuk Sugiarto (lahir di Solo, Jawa Tengah, 4 Oktober 1962; umur 58 tahun) adalah juara dunia bulu tangkis tahun 1983, yang juga adalah legenda tunggal putra bulu tangkis Indonesia bersama Liem Swie King, Lius Pongoh, Hastomo Arbi, Kartono, dll serta pahlawan bulu tangkis Indonesia di era 1980-an bersama pemain - pemain bulu tangkis Indonesia yang lainnya. Icuk dikenal sebagai atlet bulu tangkis yang kerap menjuarai pertandingan baik di dalam maupun luar negeri. Kiprahnya dalam dunia bulu tangkis memuncak pada saat dia memenangkan kejuaraan bulu tangkis tingkat dunia yang telah memberikannya gelar Juara Dunia pada tahun 1983.