
Mimpi Rendy menekuni voli bermula dari Kota Bitung, Sulawesi Utara (Sulut). Pemain yang menempati posisi open spiker itu sudah mengenal olahraga tersebut sejak Sekolah Dasar (SD) saat kelas 2 SD. Baru mengikuti kompetisi saat Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan bisa bermain voli secara otodidak, berlatih sendiri di dekat rumah. Kepiawaian bermain bola voli didapat Rendy secara turun temurun dari sang kakek yang sempat berkiprah hingga tingkat provinsi. Ayah Rendy, Frits Tamamilang juga pernah masuk tim nasional (timnas) untuk tingkat kelompok usia. Saat kelas 3 SMP dia berhasil menembus final pada Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) 2009. Sejak babak awal dia tidak memberi tahu keikutsertaannya di sana. Saat masuk final dia kabari orangtua dan mereka baru tahu kalau ternyata dia bisa bermain voli.
Bakat anak kedua dari tiga bersaudara ini mulai dilirik Samator ketika sedang mempersiapkan diri mewakili Sulut pada Pekan Olahraga Nasional (PON) Riau. Pada 2011 dia melakukan latih tanding bersama Ayip Rizal (pemain timnas). Di sana dia belajar bagaimana teknik bermain voli yang benar. Setelah itu dia diajak ke Sentul untuk mulai berlatih bersama Samator. Meskipun masih berusia 15 tahun, Rendy berani jauh dari orangtua dan keluarga demi mewujudkan mimpi sebagai pemain voli nasional. Rendy juga sempat dibujuk salah satu pelatih PON agar mengurungkan niatnya hijrah ke pulau Jawa. Namun, tekadnya sudah bulat untuk berlatih ke Samator yang bermarkas di Driyorejo, Gresik. Selama 1,5 tahun berlatih dengan Samator, Rendy terpilih mengikuti kejuaraan nasional yunior pada 8 Juli 2012 dan berhasil membawa timnya menjadi juara.

Berbagai prestasi yang telah dia raih membuat Rendy terpilih mengikuti pendidikan di Sekolah Polisi Negara (SPN) sejak September 2016 dengan durasi selama tujuh bulan. Sebenarnya ada tiga instansi lain yang meminta dia bergabung (AU, AD, AL). Dia pilih kepolisian karena mereka memberi izin saya bertanding voli meskipun saat ini sedang bertugas menjalani pendidikan. Kalau masuk instansi lain agak sulit mendapat izin. Saat pendidikan, latihan yang dia jalani cukup berat dari 04.00 hingga 23.00 WIB. Latihan yang dia ikuti meliputi menembak, outbond, baris-berbaris, dan pengendalian massa. Meskipun berat, dia menikmati karena ini sudah menjadi cita-cita sejak lama (jadi polisi). Rendy bertekad kembali membawa Samator kembali mengukir gelar pada Proliga 2017. Dia juga berencana membeli rumah di Surabaya setelah resmi bekerja di kepolisian. Hingga putaran pertama seri II Proliga 2017, Samator belum pernah kalah dari tiga laga yang sudah dijalani. Perjuangan Rendy bersama Samator akan berlanjut pada seri III yang digelar di GOR Temenggung, Batam, 10-12 Februari.
#Lihat pula : Daftar Nama Pemain Timnas Bola Voli SEA Games 2019