
Ia adalah pemain yang bertalenta pada zamannya. Ia merupakan ikon pemain sepak bola Persib dan Indonesia pada tahun 1950-1960an. Ia mendapat julukan "The Flying Horse" atau "Si Kuda Terbang". Julukan ini diberikan karena ia memiliki kemampuan berlari yang sangat tinggi disertai dengan kemampuan mengolah bola yang sambil berlari, sehingga menyulitkan lawan untuk merebut bola darinya. Julukan ini bukan datang dari dalam negeri, melainkan dari media pers Singapura yang memberikan pujian terhadapnya setelah Indonesia bertanding melawan klub asal Singapura.
Tak heran bila ia menjadi kebanggaan masyarakat Bandung saat itu hingga gambarnya tertera pada pensil, penghapus, penggaris para bobotoh saat itu. Berkat permainan hebatnya bersama Persib pada usia 18 tahun, ia ditarik ke timnas. Bersama Anas, ia menjadi pemain Persib pertama yang memperkuat PSSI generasi pertama untuk kejuaraan Asian Games 1950. Ia juga turut membawa timnas melaju ke babak perempat final Olimpiade 1956 di Meulborne sebelum akhirnya kalah dari Uni Soviet.