
Keikutsertaan di Moto2 - Fadli ambil bagian dalam 2013 Malaysian motorcycle Grand Prix.. Ia membalap untuk tim JiR Moto2 sebagai pengganti Mike di Meglio. Sayangnya, ia terlibat dalam kecelakaan yang juga menyeret pebalap lain termasuk Zaqhwan Zaidi, Axel Pons, dan Decha Kraisart sesaat sebelum lap kedua. Pebalap kelahiran Cibinong ini tidak dapat membalap kembali setelah dilakukan start ulang. Keikutsertaannya di Moto2 yang singkat ini menjadi satu-satunya dalam karir profesionalnya di level dunia. Karir Selanjutnya, Dalam ajang Asia Road Racing Championship di Sirkuit Internasional Sentul tahun 2015, Fadli sedang merayakan kemenangannya di balapan ke-2 kemenangan di depan kerumunan lokal ketika ia ditabrak dari belakang oleh pebalap asal Thailand, Jakkrit Sawangswat. Kecelakaan itu tidak bisa dihindari dan ia terluka parah di bagian kaki. Kemudian, cederanya tersebut sangat parah sehingga mengharuskan Fadli menjalani amputasi pada kaki kanannya. Ini menandai akhir dari karir balap sepeda motor profesionalnya.
Setelah insiden itu, dilaporkan bahwa Sawangswat sempat berputus asa untuk kembali berlomba. Kemungkinan besar hal itu disebabkan tertekannya ia akan rasa bersalah atas insiden di Sentul. Namun, Fadli secara pribadi pergi ke Thailand untuk mengunjungi Sawasngswat di Sirkuit Internasional Chang. Ia menyuruhnya untuk melupakan insiden itu dan melanjutkan balapan lagi. Dua pebalap tersebut sekarang sudah menjadi sahabat dekat. Namun, renjana dan semangat Fadli untuk membalap tidak hilang begitu saja. Ia berpartisipasi di 2018 Asian Para Games, di beberapa kelas cabang bersepeda. Dia meraih medali perak di nomor Road Cycling C4 kelas (yang berlangsung di Sirkuit Internasional Sentul), dan emas di nomor Track Cycling Pursuit kelas C4. Fadli pun membuka sekolah balap yang ia namai 43 Racing School untuk mencari bibit-bibit baru pebalap Tanah Air. Tim balap motor asal Indonesia, Astra Honda Racing Team, menunjuknya sebagai mentor para pebalapnya di ajang internasional.