
Kemenangan Manny Pacquiao atas petinju Amerika, Chris Algieri membuatnya mendapat julukan "profesor" dari pelatihnya, Freddie Roach. Dalam pertarungan perebutan gelar juara dunia kelas welter WBO di Cotai Arena, Macau ini, Pacquiao memperlihatkan kemampuan dan pengalamannya untuk menang mutlak atas Algieri. Tiga hakim memberi kemenangan 119-103, 119-103 dan 120-102 buat petinju Filipina ini. Algieri sebelumnya merupakan juara dunia kelas welter ringan WBO dan belum pernah mencicipi kekalahan. Namun dalam pertandingan menghadapi Pacquiao ia dipukul jatuh enam kali di ronde kedua, enam, sembilan dan sepuluh. Pacquiao terus menghujani Algieri dengan pukulan meski petinju asal Long Island ini berusaha menghindar bahkan berlari menjauh. Algieri sendiri memuji gaya bertinju Pacquiao. ïa memiliki seni bertarung yang sempurna. Ia melukainya dengan hook kirinya yang keras.
Algieri merupakan petinju yang menyandang gelar master dan berambisi menjadi doktor bila telah pensiun sebegai petinju. Pekan-pekan lalu, pelatihnya, Tim Lane menyebut Algieri akan mengalahkan Pacquiao dengan tinju bertaraf master. Hal ini yang kemudian dijadikan olok-olok oleh pelatih Pacquiao, Freddie Roach. Roach disebut memotivasi Pacquiao untuk memukul jatuh Algieri dengan cara unik. Kemenangan Manny Pacquiao melawan Chris Algieri di Makau, Ahad siang, 23 November 2014, kembali menghangatkan pembicaraan soal rencana pertandingan antara dirinya melawan Floyd Mayweather Junior yang masih dinanti-nanti penggemar tinju. Usai pertandingan itu, Pacquiao mengatakan dirinya sudah tidak sabar menjalani pertandingan melawan Mayweather. Pada 2010 lalu, keduanya direncanakan akan bertarung. Namun, rencana itu batal lantaran ada ketidaksepakatan di antara kedua belah pihak.