Profil Rivan Nurmulki Pemain Bola Voli Indonesia

Biografi Rivan Nurmulki - Pemain Bola Voli ke klub Thailand Nakhon RatchasimaRivan Nurmulki kelahiran Jambi 16 Juli 1995 adalah pemain bola voli Timnas Indonesia yang bermain di klub Surabaya Bhayangkara Samator. Rivan Nurmulki terpilih sebagai pemain terbaik (Most Valuable Player/MVP) Proliga 2016. Pemain tim bola voli putra Surabaya Bhayangkara Samator ini juga mendapat predikat sebagai spiker terbaik sekaligus sukses mengantar timnya menjadi juara. Awalnya Rivan tidak terlalu berminat pada voli. Namun, melihat tinggi badannya yang menjulang saat SMA. pada tahun 2012 saat usianya sudah menginjak 17 tahun, Rivan akhirnya mulai coba-coba bermain voli. Dan Rivan pun mulai tampil dalam berbagai turnamen di daerahnya Bangko, Jambi kala itu. Dari turnamen ke turnamen dan pertandingan, penampilannya semakin berkembang. Saat itu Rivan hanya mengandalkan kekuatan pukulan dan tinggi badan, sedangkan teori dasar voli belum ia kuasai betul.

Ayah Rivan dan ibunya Ika Nuryati kini sudah berpisah, sang ibu masih tinggal di C1 Pemenang Selatan dan ayahnya tinggal di Rantau Jering, Kecamatan Masurai. Sang ayah, Nasrin (53) yang tinggal di Pasar Bawah Bangko menceritakan, dulu saat ia ditunjuk ikut dalam tim Merangin untuk Pekan Olahraga Daerah (Porda) Provinsi Jambi, tak jarang menjual ayam untuk biaya beli bensin. Soal latihan, Rivan yang lahir tahun 1995 itu sama seperti remaja lain di kampung halamannya Desa Tanjung Benuang, Kecamatan Pamenang Selatan, mereka hanya latihan di lapangan kampung. Hingga akhirnya saat Rivan bermain di ajang Kapolda Cup jambi, bakat Rivan terpantau oleh pemandu bakat dari klub Surabaya Samator. Mereka tertarik mengajak bergabung Rivan karena melihat tinggi badannya yang ideal (194 cm) untuk pemain voli.


Nama besar Samator di olahraga voli nasional membuat Rivan tertarik untuk bergabung meskipun dia harus jauh dari orang tua dan harus hijrah ke Sidoarjo yang merupakan markas Samator. Orangtua Rivan mendukung penuh keputusan anaknya untuk menerima tawaran Samator. Di Samator Rivan mulai bisa beradaptasi dengan lingkungan sekitar dan pola latihan yang diterapkan oleh Samator. Pemilik tinggi badan 194 sentimeter ini sempat ingin pulang saat berlatih dengan Samator karena menu latihan cukup berat. Perlahan-lahan Rivan mulai menyukai belajar dan berlatih voli di Samator, apalagi dia bisa bertemu pemain idolanya, Ayip Rizal dan peluang untuk masuk timnas sangat besar jika dirinya terus berlatih bersama Samator. Rivan sangat senang berlatih dengan pemain Idolanya Ayip Rizal. Saat latihan dan pertandingan, Ayip banyak memberikan masukan kepada Rivan untuk memperbaiki kesalahan dan memberikan pengalamannya untuk Rivan. Sehingga dirinya makin bersemangat untuk berlatih dan meningkatkan performanya.

Pada ajang Proliga 2016 lalu, Rivan meraih penghargaan MVP (Most Valuabe Player). Sifatnya yang agak sedikit pemalu membuat Panitia berulang kali memanggil namanya saat pemberian Penghargaan MVP. Bahkan, kawan-kawannya sampai harus menariknya ke podium untuk mengambil penghargaan tersebut. Setelah dirinya Sukses membawa Samator menjuarai Proliga 2016, Rivan berhasil mempertahankan emas untuk Jawa Timur di PON 2016. Pada kejuaraan Asia yang diselenggarakan pada tahun 2017 pun, Rivan Nurmulki kembali unjuk gigi dengan menyabet penghargaan the best Opposite Spiker mengalahkan para spiker kelas atas asia lainnya. Dalam usia yang masih muda, Rivan diyakini punya karier panjang. Pelatih Samator Ibarsjah Djanu pun meminta pemain dengan tinggi badan 194 centimeter tersebut tak cepat puas dan terus mengembangkan permainannya. Agar kelak bisa menjadi tulang punggung Timnas di masa depan menggantikan para seniornya, serta mengembalikan kejayaan Voli nasional seperti di era nya Djoni Sugianto dan kawan-kawan.

Atas prestasinya tersebut, pemain kelahiran Jambi 16 Juli 1995 itu terpilih mengikuti pendidikan Sekolah Polisi Negara (SPN) sejak Juni 2016. Kerja keras pasti memiliki hasil baik, hal ini dijalani Rivan Nurmulki yang membanggakan Jambi, karena ikut mengantarkan Timnas Voli Indonesia hingga ke babak semifinal kejuaraan Asia di Jawa Timur. Dia terpilih setelah Samator menjalin kerja sama dengan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) untuk melakukan pembinaan. Pemain berusia 21 tahun ini harus melalui latihan cukup berat saat menjalani pendidikan SPN dengan durasi selama tiga kali seminggu. Selain menjalani pendidikan, Rivan juga mengenyam bangku kuliah di Universitas Yos Sudarso jurusan Manajemen untuk menjadi bekal bagi kariernya di kepolisian.

#Liha pula : Sigit Ardian Pemain Voli Jakarta Pertamina Energi